Seiring dengan perkembangan
zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh
kalangan. Di sisi lain, kesibukan-kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti
pekerjaan seringkali membuat kita menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok,
seperti makanan. Hal tersebut rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan
usaha sebagai peluang untuk mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha
semakin berlomba-lomba untuk memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk
makanan instan yang beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi
utuk kalangan remaja.
Terlebih lagi, remaja yang
sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa kian
sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal sehingga timbul pola hidup
konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir mereka seakan ikut berubah.
“Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih yang susah?” Dalam sehari seorang
remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari
makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan dalam bentuk instan.Makanan instan seakan telah
mendarah daging dalam diri mereka.Bahkan ada yang
menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.
Akibat dari pengonsumsian
makanan instan yang berlebihan dapat membuat remaja mengabaikan pola makan yang
sehat. Padahal pengonsumsian makanan instan dalam jumlah banyak dan jangka
waktu yang lama dapat menimbulkan penimbunan zat aditif yang terkandung dalam
makanan instan pada tubuh mereka. Saat ini banyak remaja yang menderita
penyakit maag, radang, dan berbagai penyakit yang menyerang alat pencernaan.
Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan mereka mengonsumsi makanan instan.
Lalu apakah yang sebenarnya terkandung dalam makanan instan? Bagaimana
pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan remaja?
A.
Pengertian Makanan Siap Saji dan kandungannya
·
Makanan siap saji
Makanan siap saji yang
dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau
diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat
aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk
tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie
instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai
makanan untuk sarapan.
·
Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia
yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas,
menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
·
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah
atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan
produk, dan memudahkan transportasi.
· Jenis Zat Aditif dan Kemasan
Makanan
zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air
contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan
gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT
(Butylated Hydroxy- Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),
7) agen pengembang untuk roti dan bolu,
8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif
diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
· Kemasan makanan siap saji
Beberapa faktor yang
mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi
produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini
berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC
(polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk).
Dampak Makanan Siap Saji
- Manfaat makanan siap saji
Makan siap saji yang beredar
saat ini tercatat 500 – 600 jenis. Jenis tersebut
terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar.
Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis
makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
- Bahaya makanan siap saji
World Health Organization (WHO) dan Food
and Agricultural Organization(FAO) menyatakan bahwa ancaman
potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3
katagori yaitu :
1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang
dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh,
2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang
dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, aspek
imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif
terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif
|
Dampak terhadap kesehatan
|
Sulfit
|
· Menyebabkan sesak napas,
gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)
|
Zat Warna
|
·Menimbulkan alergi
·Menimbulkan kanker hati ·Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid. |
MSG
|
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003) |
BHT&BHA
|
· Menyebabkan kelainan
kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. (Intisari ,2001)
|
Pemanis
|
· Menyebabkan kanker kantong
kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan). · Mutagenik. |
Disamping
bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh
konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas.
Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena
terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi
hormon testosterone kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl
Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker, dan
styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik.
. Pola Makan Sehat
Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja
atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, pola makan yang sehat
dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan
secara sehat.
pola
makan sehat adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis
makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status
nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan
pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi ini adalah pola
makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang
jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat
Gizi
Mengonsumsi
pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran mendasar yang hakiki bagi
semua orang. Di mana asupan zat gizi yang terkonsumsi menentukan aspek
kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut
adalah :
1. Karbohidrat
Karbohidrat
sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki peran penting
sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia.
Zat karbohidrat terdapat pada makanan:
2. Tepung-tepungan
Penting
adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber tepung-tepungan
setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya.
Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling awal
yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah karena
kekurangan tenaga dari biasanya.
3. Gula
Gula
bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula batu,
sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula perlu
dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya
kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan
kegemukan pada tubuh.
4. Lemak
Banyak
yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber tenaga juga, namun
karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak
merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang
berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat pada minyak,
margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
5.
Protein
Protein
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang rusak pada tubuh.
Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap
hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta
kacang-kacangan.
6. Vitamin
& Mineral
Seperti
telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi untuk membantu
melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan
buah-buahan.
7. Serat
Serat
memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
- Membantu menurunkan glukosa
darah
- Membantu
menurunkan lemak darah
- Melancarkan
buang air besar
Manfaat
Pola
makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya menjaga
kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain
itu pola makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan konsentrasi serta
kinerja otak. Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia serta
berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam melakukan aktifitas.
Contoh Pola Makan Tidak Sehat
Melewatkan sarapan
Banyak orang yang
masih belum menyadari arti pentingnya sarapan. Mungkin bagi sebagian orang,
sarapan berarti hanya mengisi makanan keperut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada siang hari.
Makan sebelum tidur
Belum
ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum tidur dapat
menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap makanan terlalu
banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum kafein minimal 3 jam
sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya
kita dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai
dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak
sebelum tidur dapat membuat kerja lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan
masih tetap tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan menyantap
makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita serasa “terbakar”
menjelang saat tidur.
Makan sambil
melakukan kegiatan lain
Selain
terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon, bermain video
game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat membuat makan
lebih banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka timbangan kita
terus bertambah. Makan sembarimelakukan kegiatan lain, akan membuat Kita
mengabaikan jumlah kalori yangKita santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack
favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan jumlah kalori yang terus masuk
ke tubuh.
Kurang minum air
putih
Air
putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi. Namun yang
tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air putih. Kurang
minum air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh terganggu,
contohnya adalah tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika kita kurang
minum air putih, otomatis proses pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya,
minum banyak air putih setiap hari. Para ahli menganjurkan minum air putih
minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita senang
minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita menyingkirkan
semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk meminum
segelas air putih setelah bangun dari tidur.
Kurang menyantap
sayur dan buah
Makanan
dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam kategori sayur dan
buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik pisang, dll. Para ahli
menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau sayuran per hari. Jika
kurang suka menyantap buah dan sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus
yang menarik. Jangan lupa tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran
dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh kita.
Akibat dari Pola
Makan Tidak Sehat dan Seimbang
Kemajuan
yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, banyak
menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi penduduknya.
Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat atau instan
menyebabkan banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai
contoh, untuk efisiensi waktu maka selalau pergi dengan mengendarai motor.
Akibatnya tubuh kurang banyak bergerak.
Selain
itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan mereka hanya duduk
belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress. Pemikiran yang serba
instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan fast food atau junkfood untk
dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya
berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi
penerus bangsa.
Berdasarkan
agket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat keseringan remaja
dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang sering
di konsumsi dan keluhan setelah mengkonsmsi bahan makanan tersebut.
Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
Ø Tingkat
keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari
Ø Remaja
mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
Ø Jenis
makanan instan
Jenis makanan instan
yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie instan
2. Makanan ringan (snack)
3. Nuget
4. Susu
5. Softdrink
a. Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan
instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:
1. Pola makan yang tidak
teratur
2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat
(4 sehat 5 sempurna)
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit perut
2. Maag
3. Radang tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk
Makanan
Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan
data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi berpengaruh pada pola makan
dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling umum disebabkan oleh zat kimia
yang terkadung dalam makanan tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di
dalam makanan ini secara perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan
agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di
gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono
sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal,
pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat).
Masih banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji. Namun
ini merupakan bagian yang sangat merusak kesehatan kita.
Dampak
dari penggunaan MSG adalah rasa terbakar di bagian leher, mati rasa di bagian
belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit
kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain. Memang
kita tidak langsung merasakan dampak ini ketika mengkonsumsi makanan cepat saji
yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak
sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram
MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual.
Bahkan beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan
panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma, kanker
serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian
BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di dalam amakan tersebut
tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering digunakan pada lemak
dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada
kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri kemasan yang
dipakai makan tersebut. Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack,
1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride
monomer)..
Makanan
adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan kondisi kesehatan
sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk mewujudkan kondisi kesehatan
yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan yang sehat:
a) Mengandung cukup zat gizi
Makanan
yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-zat gizi yang di
butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:
a. Karbohidrat
sebagai sumber energy utama
b. Protein sebagai komponen
pembangun sel dan jaringan tubuh
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan
, sebagai pelarut vitamin dan cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen
yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel
e. Mineral sebagai komponen
yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut memperlancar proses
pisiologis di dalam sel.
f. Serat untuk membantu
kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat
gizi yang lain.
b) Tidak mengandung zat-zat
berbahaya
Suatu
makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun kondisi
seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar sehat.
Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di dalamnya,
tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh factor lain
yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu
oleh pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang
tampak segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu
sesungguhnya dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna,
penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak
menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan
pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah : Benzoat,
propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah
formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah guankan untuk
mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan
pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan ini ada yang di
alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari klorofil ( zat
hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk memberi warna
orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat melalui
serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset yellow,
Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
Beberapa
zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di gunakan mewarnai
makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil seperti rodamin b.
Bahan
pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan secara
berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang bukan
untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap
rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa alami seperti
cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak menimbulkan efek samping.
Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap
rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah penyedap sintesis
yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan baik fast food
maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG adalah zat kimia yang
dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan
daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
Pengaruh
terhadap pola makan
Remaja
yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka mengonsumsi makanan
instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk terhadap kesehatan
pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan
dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya
akan terasa sekitar 10 tahun mendatang.
Pola
makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam keseharian. Mereka
akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang sehat
yang seharusnya mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan.
Pengaruh
terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa
dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag
atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah
peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan
dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan
kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat juga disebabkan
oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah yang kronis dan bahan racun.
Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter pylori. H.pylori
berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari
mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini
belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain
memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut
beberapa saran:
1) Atur pola makan yang baik dan
teratur (Hindari makanan berlemak dan berminyak)
2) Hindari minuman yang mengandung
alkohol
3) Berolahraga secara teratur
4) Tidak merokok
5) Hindari penggunaan obat-obatan
terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu
jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula darah di dalam
tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme pada tubuh
seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah
kencing manis atau penyakit gula darah.
Faktor
Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
Ø Faktor
keturunan
Ø Kegemukan
/ obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
Ø Tekanan
darah tinggi
Ø Angka
Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
Ø Level
kolesterol yang tinggi
Ø Gaya
hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan
Ø Merokok
dan Stress
Ø Terlalu
banyak mengkonsumsi karbohidrat
Ø Kerusakan
pada sel pankreas
Upaya Meminimalisasi Dampak
Negatif
Untuk mengurangi dan
meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan
beberapa cara antara lain :
1. Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan
siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin.
Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah
Vitamin A, C, E, asam folat, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif
(1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan
ikan.
2. Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan
tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang
diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat
aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan
menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan
PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber
makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi
terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai
pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada
konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar